Komisi VIII Dorong Antisipasi BPBD Yogyakarta Tangani Warga Sekitar Gunung Merapi

12-07-2018 / KOMISI VIII

Rombongan Anggota Komisi VIII mengamati miniatur Gunung Merapi di Kantor Badan Geologi Yogyakarta, Rabu (11/7/2018). Foto : Jayadi

 

 

Anggota Komisi VIII DPR RI An’im Falachuddin Mahrus mendorong antisipasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam menangani warga sekitar gunung berapi sejak dini. Hal ini untuk meminimalisir jatuhnya korban, salah satunya akibat letusan Gunung Merapi di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta.

 

Hal itu ia ungkapkan saat mengikuti Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI bertemu dengan BPBD dan Badan Geologi Yogyakarta dalam rangka meninjau evaluasi penanganan bencana erupsi Gunung Merapi di Kantor BPBD Yogyakarta, Rabu (11/7/2018).

 

“Saya berharap BPBD dapat secara cepat mencari informasi yang terbaru Gunung Merapi. Ini semata-mata untuk mengurangi korban jiwa seperti yang terjadi pada tahun 2010 yang memakan korban jiwa hingga 300 orang, agar tak terulang kembali, “ tutur politisi PKB itu.

 

Mengingat tingginya rutinitas gunung merapi tersebut, ia berharap pihak BPBD dan Badan Geologi juga harus selalu memantau alat-alat pendukung yang ada di sekitar Gunung Merapi. Hal itu sangat perlu diperhatikan, karena menjadi salah satu tolak ukur pendeteksian bahaya gunung merapi, guna untuk kesiapan di masyarakat agar benar-benar terjaga baik.

 

“Alat-alat untuk mendeteksi gejala-gejala Gunung Merapi harus selalu dilengkapi. Dan sesuai laporan dari Badan Geologi tadi, bahwa masyarakat Gunung Merapi selalu merawat dengan baik dan menjaga keberadaan alat-alat pendeteksi tersebut,” tutur An'im.

 

Komisi VIII DPR RI juga ingin ada pengkategorian korban jika terjadi erupsi kembali. Menurut An'im hal ini perlu dibuat agar korban-korban yang terkena dampak dari letusan tersebut dapat tertangani oleh pemerintah.

 

“BPBD harus memiliki pengkatagorian korban misalkan imbas dari letusan gunung merapi ini hingga Solo atau Semarang, nah korban yang berada di luar Yogyakarta ini termasuk dalam penanganan pemerintah atau tidak maka dari itu harus ada standar kategori korban,” harap politisi dapil Jatim itu. (jay/sf)

BERITA TERKAIT
RUU Penyelenggaraan Haji: Soroti Transisi Kelembagaan dan Usulan Kampung Haji
20-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Komisi VIII DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam di Nusantara...
Revisi UU Haji Diharapkan Tingkatkan Kualitas Pelayanan Jemaah
20-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abidin Fikri, menegaskan bahwa revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah...
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...